Hakim MK Saldi Isra Diadukan ke Majelis Kehormatan soal Ucapan ‘Bingung’

Thtranquoctoanlacduong.edu.vn

The Lingkar Nusantara Advocates Community (Lisan) has filed a complaint against constitutional judge Saldi Isra with the Ethics Council of the Constitutional Court. Saldi Isra is accused of violating the code of ethics in his deliberations during a session on the constitutional review of the age limit for presidential and vice-presidential candidates. Lisan’s Deputy Chairman, Ahmad Fatoni, argues that Saldi’s legal reasoning during the session was not in accordance with proper procedure and suggests a biased inclination in his confused statements regarding the Court’s decision. This has prompted Lisan to call for an ethical investigation into Saldi’s conduct and, at the very least, his removal from the position of constitutional judge. Discover more about this case and its implications in Hakim MK Saldi Isra Diadukan ke Majelis Kehormatan soal Ucapan ‘Bingung’.

Komunitas advokat Lingkar Nusantara (Lisan) telah mengadukan Hakim Konstitusi Saldi Isra ke Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK) atas dugaan pelanggaran kode etik dalam pertimbangannya saat sidang uji materi batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Wakil Ketua Umum Lisan, Ahmad Fatoni, menyatakan bahwa pertimbangan hukum yang disampaikan oleh Saldi dalam sidang uji materi tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya diikuti. Fatoni menilai ucapan Saldi yang mengaku bingung atas putusan MK terkesan tendensius.

“Kenapa kami katakan seperti itu, pertama, dalilnya adalah berangkat dari adanya video yang beredar yang menyampaikan adanya kebingungan terkait putusan tersebut. Menurut kami hal itu adalah sikap yang tendensius,” kata Fatoni kepada wartawan di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023).”

Fatoni menjelaskan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan kode etik Mahkamah Konstitusi No 9 Tahun 2006, di mana pada poin empat terdapat prinsip kepantasan dan kesopanan yang harus diikuti.

Menurut Fatoni, sebagai pejabat negara dan sesama hakim konstitusi, Saldi seharusnya saling menjaga, terlebih lagi dalam menjaga marwah lembaga Mahkamah Konstitusi. Fatoni berharap bahwa pengaduan yang mereka ajukan dapat memicu proses etik terhadap Saldi Isra atau setidaknya mengakibatkan pemberhentian Saldi dari jabatan hakim konstitusi.

Ketum Lisan, Hendarsam Marantoko, juga menilai bahwa pertimbangan hukum dissenting opinion yang dilakukan oleh Saldi mengarah pada aspek non-yuridis. Sebagai hakim konstitusi, seharusnya Saldi memberikan pertimbangan yang berlandaskan pada aspek yuridis dalam putusannya.

“Harusnya sifanya sifat yuridis ya. Tapi ini aspek yuridisnya bahwa ‘saya bingung’, ‘kok tiba-tiba seperti ini’, ‘saya pengalaman kurang lebih enam tahun di MK baru ada kejadian seperti ini’, aspek-aspek ini bukan aspek yuridis,” ungkapnya.

detikcom telah mencoba mengkonfirmasi pengaduan tersebut kepada juru bicara (Jubir) Mahkamah Konstitusi, Fajar Laksono, namun belum ada respons yang diberikan.

Pernyataan Saldi Isra:

Empat hakim konstitusi, termasuk Saldi Isra, memberikan pendapat berbeda atau dissenting opinion dalam putusan tersebut. Saldi Isra menyatakan bahwa ia memiliki pandangan berbeda terhadap norma yang termaktub dalam Pasal 169 huruf q Undang-Undang 7/2017. Amar putusan Mahkamah Konstitusi nomor 90/PUU-XXI/2023 menyatakan bahwa persyaratan menjadi calon presiden dan wakil presiden adalah berusia paling rendah 40 tahun. Namun, Saldi memaknai persyaratan tersebut menjadi berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pilihan kepala daerah.

Saldi mengaku bingung dengan perubahan putusan MK yang dinilai sangat cepat. Menurutnya, hal tersebut jauh dari batas penalaran yang wajar.

Simak juga Video ‘Saldi Isra Ungkap Putusan MK Berubah Setelah Anwar Usman Gabung Rapat’: [Gambas:Video 20detik]

Alasan Pengaduan terhadap Saldi Isra

Pengaduan terhadap Hakim Konstitusi Saldi Isra diajukan oleh Komunitas Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) dengan beberapa alasan yang mendasar.

Ucapan Saldi yang Mengaku Bingung Terkait Putusan MK Terkesan Tendensius

Salah satu alasan pengaduan terhadap Saldi Isra adalah ucapan yang diungkapkannya saat sidang uji materi batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. Saldi mengaku bingung dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang berubah dengan cepat. Menurut Lisan, ucapan tersebut terkesan tendensius dan tidak sesuai dengan prinsip kepantasan dan kesopanan yang diatur dalam kode etik Mahkamah Konstitusi.

Pelanggaran Kode Etik Mahkamah Konstitusi No 9 Tahun 2006

Pengaduan juga dilakukan karena Saldi Isra diduga melanggar kode etik Mahkamah Konstitusi No 9 Tahun 2006. Dalam kode etik tersebut, terdapat prinsip kepantasan dan kesopanan yang harus diikuti oleh hakim konstitusi. Lisan berpendapat bahwa ucapan dan tindakan Saldi tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, sehingga pengaduan diajukan untuk memicu proses etik terhadap Saldi Isra atau setidaknya mempertimbangkan pemberhentian Saldi dari jabatan hakim konstitusi.

Tuntutan dan Penilaian terhadap Saldi Isra

Tuntutan agar Diproses secara Etik atau Diberhentikan dari Hakim Konstitusi

Komunitas Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) menuntut agar pengaduan terhadap Saldi Isra diproses secara etik atau setidaknya mempertimbangkan pemberhentian Saldi dari jabatan hakim konstitusi. Mereka berharap bahwa tindakan yang dianggap melanggar kode etik Mahkamah Konstitusi dapat mendapatkan konsekuensi yang sesuai.

Penilaian terhadap Pertimbangan Hukum Dissenting Opinion yang Mengarah pada Aspek Non-Yuridis

Penilaian terhadap pertimbangan hukum dissenting opinion yang dilakukan oleh Saldi Isra menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap aspek non-yuridis dalam putusannya. Lisan menilai bahwa sebagai hakim konstitusi, Saldi seharusnya memberikan pertimbangan yang berlandaskan pada aspek yuridis dalam putusannya. Mereka mengungkapkan bahwa pertimbangan yang mengarah pada aspek non-yuridis seperti kebingungan dan pengalaman pribadi tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang seharusnya diikuti dalam putusan Mahkamah Konstitusi.

Pernyataan Saldi Isra

Pandangan Berbeda atau Dissenting Opinion terhadap Putusan MK

Saldi Isra menyampaikan pandangan berbeda atau dissenting opinion terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Ia memiliki pendapat yang berbeda terhadap norma yang tercantum dalam Pasal 169 huruf q Undang-Undang 7/2017. Saldi memaknai persyaratan menjadi calon presiden dan wakil presiden sebagai berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum, termasuk pilihan kepala daerah. Pandangan ini menjadi dasar bagi Saldi untuk menyampaikan pendapatnya yang berbeda dalam putusan MK.

Kritik terhadap Perubahan Putusan MK yang Cepat dan Diluar Batas Penalaran yang Wajar

Saldi Isra juga mengkritik perubahan putusan MK yang dinilai terlalu cepat dan diluar batas penalaran yang wajar. Ia mengaku bingung dengan perubahan tersebut dan merasa bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan logika yang seharusnya diikuti dalam proses pengambilan keputusan. Kritik ini menunjukkan ketidakpuasan Saldi terhadap perubahan putusan yang dianggapnya tidak memenuhi standar penalaran yang wajar dan konsisten.

Jakarta-based lawyer community Lingkar Nusantara (Lisan) has filed a complaint against constitutional judge Saldi Isra with the Ethics Council of the Constitutional Court (MK). Saldi Isra is accused of violating the code of ethics during the hearing on the constitutional review of the age limit for presidential and vice-presidential candidates. Lisan’s Deputy Chairman, Ahmad Fatoni, stated that Saldi’s legal reasoning during the hearing was not in line with the procedures and appeared biased. Lisan hopes that Saldi Isra will be held accountable for his actions and that the integrity of the Constitutional Court will be upheld.

Frequently Asked Questions

What is the complaint against Judge Saldi Isra?

The complaint against Judge Saldi Isra is regarding alleged violations of the code of ethics during the deliberation of the constitutional court session on the age limit for presidential and vice-presidential candidates.

What specific ethical violations are being alleged against Judge Saldi Isra?

The specific ethical violations being alleged against Judge Saldi Isra include not following proper procedures in his legal considerations during the session and making statements that were perceived as biased and disrespectful towards another constitutional judge.

What actions are being requested in the complaint against Judge Saldi Isra?

In the complaint, it is requested that Judge Saldi Isra be processed ethically or at least be removed from his position as a constitutional judge.

What is the dissenting opinion expressed by Judge Saldi Isra?

Judge Saldi Isra expressed a dissenting opinion regarding the interpretation of the age requirement for presidential and vice-presidential candidates. He questioned the rapid change in the court’s decision and expressed confusion about the reasoning behind it.

Has there been any response from the Constitutional Court spokesperson regarding the complaint?

As of now, there has been no response from the Constitutional Court spokesperson regarding the complaint against Judge Saldi Isra.

Similar Posts

Leave a Reply